PENGARUH
INFORMASI ARUS KAS DAN LABA BERSIHTERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Roza
Thohiri 1, Imelda Sirahar 2
1Dosen
Tetap STIE IBBI Medan
2Program
Studi Akuntansi STIE IBBI Medan
BAB1
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Dewasa ini pasar modal di Indonesia berkembang
sangat pesat. Pasar modal ini telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya
masyarakat bisnis, hal ini ditandai dengan semakin tingginya volume perdagangan
saham, yang disebabkan oleh pasar modal sebagai media yang sangat efektif dalam
menyalurkan dan menginvestasikan dana lebih yang dimiliki kepada pihak yang membutuhkan
dana yang produktif dan dapat menguntungkan investor.
Pasar modal memiliki sejumlah sifat khas apabila
dibandingkan dengan pasar yang lain. Salah satu sifat khas tersebut adalah
ketidakpastian akan kualitas produk yang ditawarkan. Situasi ketidakpastian ini
mendorong investor berpikir secara rasional untuk selalu mempertimbangkan risiko
dari setiap sekuritas. Setiap saham dapat dinilai berdasarkan informasi baik
yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Selain itu berbagai pertimbangan
dan analisa yang akurat perlu dilakukan investor sebelum membeli, menjual, atau
menahan saham untuk mencapai tingkat return optimal yang diharapkan.
Syarat utama yang diinginkan oleh investor untuk
bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman dan
tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Perasaan aman ini
diantaranya dapat diperoleh para investor karena mereka memperoleh informasi
yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
investasinya.
Suatu informasi dapat dikatakan informatif jika
infrormasi itu mampu mengubah kepercayaan para pengambil keputusan. Adanya
informasi yang baru akan membentuk kepercayaan baru dikalangan para investor.
Kepercayaan ini akan mengubah harga melalui demand dan supply surat
surat berharga. Surat-surat berharga ini berupa saham, obligasi dan lain-lain.
Seseorang atau perusahaan sebelum melakukan
investasi dalam saham memerlukan studi analisis, apakah investasi itu layak
atau tidak untuk dilaksanakan, apakah mendatangkan
keuntungan
atau sebaliknya. Dalam prakteknya transaksi suatu saham berfluktuasi dari hari
ke hari.
Perubahan transaksi selalu dipengaruhi oleh faktor –
faktor internal maupun eksternal perusahaan. Faktor internal merupakan
ketersediaan informasi khususnya informasi akuntansi keseluruhan dan nama baik
perusahaan. Faktor eksternal perusahaan berhubungan dengan likuiditas pasar
modal (jumlah order pembelian / penjualan banyak), kepercayaan masyarakat
terhadap pasar modal, tingkat bunga deposito bank, kondisi perekonomian secara
makro, kebijakan pemerintah dan lain-lain.
Laporan
keuangan sebagai hasil akhir dari proses akuntansi mempunyai tujuan utama
adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi calon investor.Laporan arus kas
dan laporan laba rugi merupakan bagian dari laporan keuangan yang dapat
mempengaruhi prilaku para investor yang akan menginvestasikan dananya.
Untuk
mengurangi ketidakpastian investasi para investor memerlukan informasi
akuntansi, untuk menilai risiko yang melekat pada investasinya tersebut. Tujuan
utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang
penerimaan dan pengeluaran kas suatu unit usaha selama periode tertentu.
Penyajian laporan arus kas akan memungkinkan para investor untuk memprediksi
jumlah kas yang mungkin didistribusikan sebagai dividen pada masa yang akan
datang serta menilai risiko potensial atas investasi yang ditanamkan.Informasi
akan menjadi bermanfaat jika dapat membantu seseorang / investor dalam memprediksi
hasil-hasil dimasa datang dari berbagai alternatif tindakan.
Suatu perusahaan apabila arus kasnya baik maka akan
menarik perhatian investor untuk berinvestasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa
arus kas merupakan informasi penting yang dibutuhkan investor untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas bagi investor, maupun untuk
membayar kewajiban perusahaan yang jatuh tempo serta kegiatan operasional
perusahaan sehari-hari.
Laporan laba rugi juga dapat memberikan informasi
kepada investor mengenai kondisi suatu perusahaan. Laporan laba rugi merupakan
laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode tertentu.
Laba bersih merupakan bagian dari laporan laba rugi dimana memberikan informasi
penting yang dibutuhkan investor untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba sehingga dianggap mampu memberikan dividen kepada investor.
Laba bersih juga bermanfaat untuk pengukuran
efisiensi manajer dalam mengelola perusahaan. Investor dan kreditor yakin bahwa
ukuran kinerja yang diutamakan dalam penilaian kinerja perusahaan adalah ukuran
kinerja yang mampu menggambarkan kondisi dan prospek perusahaan dimasa
mendatang dengan lebih baik. Penilaian kinerja perusahaan ini didasarkan
melalui informasi pada laporan laba rugi yang menyajikan informasi laba bersih.
Parameter kinerja perusahaan yang mendapat perhatian
utama dari investor dan kreditor dari laporan keuangan adalah arus kas dan laba
bersih. Pada saat dihadapkan pada dua ukuran kinerja akuntansi keuangan
tersebut, investor harus yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi fokus
perhatian mereka adalah ukuran kinerja yang mampu menggambarkan kondisi ekonomi
perusahaan serta prospek pertumbuhan dimasa depan dengan lebih baik. Sehingga
akan mempengaruhi volume perdagangan saham.
Bukti empiris tentang arus kas sebelumnya telah
dilakukan oleh Lena Tan Chooi Yen (1999)yang meneliti tentang pengaruh
informasi arus kas terhadap volume perdagangan saham di BEJ. Penelitian
tersebut menyatakan bahwa publikasi laporan arus kas khususnya informasi arus
kas dari aktivitas operasi mempunyai pengaruh terhadap volume perdagangan
saham, sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan tidak ada
pengaruh terhadap volume perdagangan saham di BEJ, kemudian Irwin Lah Nidi
Fitra (2007) melakukan penelitian dan menunjukan bahwa investor sudah
memamfaatkan informasi arus kas untuk mengambil keputusan investasi, sementara
Penelitian Ninna Danlati (2006) menunjukan bahwa laba kotor memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap return saham, sehingga menarik para investor
untuk berinvestasi.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis
melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Informasi Arus
Kas dan Laba Bersih Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”
1.2 Rumusan
Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Apakah ada pengaruh
informasi arus kas danlaba bersih secara simultan dan parsial terhadap volume
perdagangan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek
Indonesia?
1.3 Tujuan
Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah
dijelaskan sebelumnya maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk mencari bukti empiris tentang :
1.
pengaruh informasi arus kas dan laba bersih terhadap volume perdagangan saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia secara
parsial dan simultan.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian
yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut:
a.
Bagi Akademis
Penelitian ini
bermanfaat dalam memperluas wawasan dalam hal mengenai pengaruhnya
arus kas dan laba bersih terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan
manufaktur. Dengan membandingkan antara teori yang dipelajari peneliti semasa
kuliah.
b. Bagi
Praktis
Penelitian ini berguna untuk mengetahui seberapa besarnya pengaruh
arus kas dan laba bersih pada strutur modal dimasa datang.
1.5 Sistematika Penulisan
Penelitian
yang dilakukan ini terbagi dalam lima bab, dimana masing-masing bab terdiri
dari beberapa sub-bab. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dalam
penyusunan penelitian ini, maka penyusunannya dilakukan secara sistematis
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang
masalah, perumusan masalah, dimana di dalamnya terdapat identifikasi masalah,
perumusan masalah, terdapat juga tujuan dan manfaat penelitian.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Dalam bab ini akan menjelaskan teori-teori yang
terkait pada penelitian yang mendasari terhadap
pokok permasalahan yang akan diteliti, serta menjelaskan kerangka pemikiran
yang memuat seluruh kegiatan penelitian mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan sampai tahap penyelesaian.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini menyatakan Tempat,Waktu dan Metode Penelitian, Populasi dan Sampel, Jenis, Sumber
Data yang Digunakan dan Teknik Pengumpulan Data, dan Metode Analisis Data.
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini menjelaskan dan menganalisis hasil
dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini peneliti
menguraikan kesimpulan, yaitu hasil-hasil yang diperoleh dari hasil analisis
dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Dan disertai dengan saran-saran yang
disimpulkan dari penelitian tersebut
DAFTAR PUSTAKA
BAB
2
TINJAUAN
LITERATUR
2.1 Pengertian
2.2.1 Laporan
Keuangan
Menurut Kamus Akuntansi edisi kedua oleh abdullah
(1993), dalam Emil Rivantu (2010:7)”laporan keuangan adalah laporan – laporan
yang berisi informasi tentang kondisi keuangan dari hasil operasi perusahaan
pada periode tertentu”. Menurut Syahyunan (2004) dalam Emil Rivantu (2010:7)
”laporan keuangan adalah produk dari manajemen dalam rangka
mempertanggungjawabkan (stewardship) penggunaan sumber daya dan sumber
dana yang dipercayakan kepadanya. Dalam pengertian yang sederhana, laporan keuangan
adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau
dalam suatu periode tertentu.
2.2.2 Informasi
Arus Kas
Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan kas
perusahaan seperti pembelanjaan perusahaan,pembelian aktiva tetap, serta
pengeluaran kas lainnya tidak secara jelas dilaporkan dalam neraca, laporan
laba rugi, melainkan dalam laporan arus kas. Oleh karena itu laporan arus kas
bertujuan memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran atau suatu
satuan selama satu periode. Informasi arus kas suatu perusahaan berguna bagi
para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Setara kas adalah investasi jangka pendek yang
amat likuid yang bisa segera ditukar dengan kas. Dalam proses pengambilan keputusan
ekonomi, para pemakai laporan keuangan perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kapasitas perolehannya.
Arus kas merupakan jiwa bagi setiap perusahaan dan
fundamental bagi eksistensi sebuah perusahaan serta menunjukkan dapat tidaknya
perusahaan membayar semua kewajibannya. Laporan arus kas disusun dengan tujuan
untuk memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari
suatu perusahaan, dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
Apabila digunakan bersama dengan laporan keuangan
lainnya seperti neraca, laporan laba rugi. Laporan arus kas mempunyai kegunaan
memberikan informasi untuk:
1.
Mengetahui perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan
mempengaruhi
kas.
2.
Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkaan kas dan setara kas
3.
Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang arus kas
masa
depan dari berbagai perusahaan.
4.
Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indicator jumlah waktu
dan
kepastian arus kas masa depan.
5.
Menilai kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan hubungan antara
profitabilitas dan arus kas bersih serta
dampak perubahan harga.
2.2.3
Klasifikasi Laporan Arus kas
Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara paling sesuai dengan bisnis
perusahaan. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang
memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas terhadap
posisi keuangan perusahaan serta jumlah kas dan setara kas. Berikut klasifikasi
arus kas, yaitu ;
1.
Aktivitas Operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan.
Aktivitas
operasi mencakup semua efek kas dari setiap
transaksi yang merupakan komponen
penentuan laba bersih seperti penerimaan
kas dari penjualan barang dagangan, pembelian
kepada supplier dan pembayaran gaji
karyawan.
2.
Aktivitas Investasi adalah aktivitas perolehan atau pelepasan aktiva jangka
panjang. Antara
lain mencakup penerimaan kas dari penjualan
aktiva tetap dan pembelian kas untuk mesin
produksi.
3.
Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah
dan
komposisi kewajiban jangka panjang dan
modal perusahaan. Mencakup penerimaan kas
dari penerbitan saham baru dan pengeluaran
kas untuk pembayaran hutang.
2.2.4 Informasi
Laba Bersih
Untuk menentukan keputusan investasinya, calon
investor perlu menilai kemampuan
perusahaan
untuk memperoleh laba bersih sehingga diharapkan perusahaan dapat memberikan tingkat
pengembalian yang tinggi. Laba bersih (net income atau earning) dapat dijadikan
sebagai suatu ukuran kinerja perusahaan
selama satu periode tertentu. Laba bersih merupakan suatu ukuran berapa besar
harta yang masuk (pendapatan dan keuntungan), melebihi harta yang keluar (biaya
dan kerugian).
Pengertian laba bersih menurut kamus akuntansi
cetakan kedua oleh Abdullah (1993:289)dalam Emil Rivantu (2010) “laba bersih
adalah kelebihan seluruh pendapatan atas seluruh biaya untuk suatu periode
tertentu setelah dikurangi pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan Laba rugi.
Laporan laba rugi menurut James C. Van Horne yaitu, ringkasan pendapatan dan
biaya perusahaan selama periode tertentu diakhiri dengan laba atau rugi pada
periode tersebut.
Baik pendapatan maupun beban dicatat atas dasar
akrual, yaitu pada saat terjadinya, tidak peduli apakah ada kas yang dihasilkan
atau dikeluarkan oleh perusahaan. Pada kenyataannya, laba yang tinggi akibat
penjualan yang baik belum tentu menjamin penerimaan yang baik bagi perusahaan.
Piutang yang terjadi akibat penjualan kredit belum
tentu dapat ditagih dikemudian hari, atau dapat ditagih tetapi tidak tepat pada
waktu perusahaan membutuhkan dana untuk kegiatan usahanya akibatnya kegiatan
perusahaan dapat terhambat dan justru memperburuk kinerja perusahaan untuk menghasilkan
laba pada periode mendatang, maka diperlukan informasi yang lebih dapat menyajikan
laporan tentang laba dan kondisi kas perusahaan. Ini terdapat dalam laporan
arus kas.
2.2.5
Volume Perdagangan Saham
Saham merupakan jenis efek yang paling popular
dipergunakan oleh emiten untuk memperoleh dana dari masyarakat dan juga yang
paling populer di pasar modal (Rusdin, 2005:69). Saham dapat didefenisikan
sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan
atau perseroan terbatas (Darmaji dan Fakhruddin,2011:5) Volume perdagangan
saham adalah jumlah seluruh saham yang diperdagangkan dalam jangka waktu
tertentu (Hastuti dan Sudibyo dalam Emil Rivantu (2010:13)). Perdagangan saham
yang aktif, yaitu dengan volume perdagangan yang besar, menunjukan bahwa saham
tersebut digemari oleh para investor yang berarti saham tersebut cepat
diperdagangkan.
Informasi yang lengkap merupakan kunci pokok dan
sangat mempengaruhi dalam memutuskan tindakan dalam seluruh aktivitas dibidang
jual-beli saham di bursa efek. Informasi (misalnya profil perusahaan, informasi
keuangan perusahaan dan sebagainya sangat mempengaruhi jumlah transaksi saham
dan sensitive terhadap terjadinya fluktuasi membuat para investor mampu
mengantisipasi keadaan.
Kegiatan perdagangan saham tidak berbeda dengan
perdagangan pada umumnya yang
melibatkan
penjual dan pembeli. Dari adanya perdagangan saham yang terjadi maka akan
menghasilkan
volume perdagangan saham. Hal ini menyebabkan jumlah transaksi saham atau
volume
saham yang diperjual belikan dapat berubah-ubah setiap hari.
Tinggi rendahnya volume perdagangan saham adalah
penilaian yang dipengaruhi oleh banyak factor. Seperti kinerja perusahaan,
kebijakan direksi dalam investasi lain, kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah,
tingkat pendapatan, laju inflasi, penawaran dan permintaan dan kemampuan analisa
efek harga saham itu sendiri juga merupakan sebagian hal-hal yang berpengaruh
terhadap volume perdagangan saham dan masih banyak lagi faktor yang
mempengaruhinya.
2.2.6 Pengaruh
Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham
Tinggi rendahnya volume perdagangan saham sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti faktor – faktor secara makro dalam
artian pengaruh internal perusahaan seperti penggantian direktur, perubahan
kebijakan manajemen dan pengaruh eksternal seperti fluktuasi, laju inflasi, kebijakan
pemerintah dan kondisi perekonomian negara bersangkutan. Dalam penelitian ini
volume perdagangan saham dilihat dari secara mikro yaitu kinerja atau prestasi
perusahaan, yang dalam penelitian adalah informasi arus kas.
Laporan arus kas diterbitkan oleh suatu perusahaan
dalam setiap perusahaan berbeda-beda sesuai dengan bisnis perusahaan
masing-masing. Mengutip dari Y.W Karsono (2001) dalam penelitian Irwih (2007),
disebutkan bahwa dari laporan arus kas, pembaca dapat mendapatkan Semakin baru,
wajar dan baik informasi arus kas yang diterima para investor, diharapkan dapat
membawa pengaruh terhadap volume perdagangan saham. Karna informasi yang baru
dapat membentuk suatu kepercayaan baru dikalangan para investor, kepercayaan
baru tersebut dapat mengubah demand dan supply surat-surat
berharga seperti saham di Bursa Efek Indonesia. Besar kecilnya transaksi inilah
yang akan membentuk tinggi rendahnya volume perdagangan saham.
2.2.7 Pengaruh
Informasi Laba Bersih Terhadap Volume Perdagangan Saham
Untuk menentukan keputusan investasinya, calon
investor perlu menilai perusahaan dari segi kemampuannya untuk memperoleh laba
bersih (net income atau earning) sehingga diharapkan dapat
memberikan tingkat pengembalian yang tinggi.
Pengguna laporan keuangan lebih berfokus terhadap
laba dari pada item laporan keuangan lainnya. Nesser dan Herlina (2003:291)
dalam Emil Rivantu (2010:17) menyatakan bahwa informasi laba pada umumnya
merupakan perhatian utama dalam menaksir kinerja atau pertanggungjawaban
manajemen selain itu informasi laba juga membantu pemilik pemilik atau pihak lainnya
dalam menaksir ”earning power” perusahaan dimasa yang akan datang.
Banyak investor percaya bahwa harga saham mereka
akan meningkat apabila laba bersih yang dilaporkan meningkat secara konstan
tiap tahunnya. Akibatnya mereka akan memilih tidak menjual saham yang dimiliki.
Karena dengan adanya laba yang semakin tinggi mereka akan mendapatkan return
saham yang lebih besar, disamping itu nilai pasar saham semakin tinggi
karenanya tingginya minat investor lain terhadap saham tersebut sehingga
mempengaruhi volume perdagangan saham. informasi mengenai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya,
keberhasilan manajemen dalam mengelola kegiatan investasi, efektivitas dalam
menjalankan strategi investasi dan pendanaan.
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama
pendapatan perusahaan. Semakin tinggi kemampuan menghasilkan kas, diharapkan
dapat meyakinkan investor bahwa operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang
cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan dan
membayar dividen.
Aktivitas investasi adalah aktivitas yang mnyangkut
perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang dan investasi yang tidak
termasuk dalam pengertian setara kas. Mengutip dari Livnat dan Zarrowin (1990)
dalam Emil Rivantu (2010:15) menyatakan bahwa kenaikan investasi memungkinkan
timbulnya arus kas masa depan yang lebih tinggi apabila kinerja perusahaan
baik.
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah dalam komposisi hutang jangka panjang dan
modal perusahaan. Aktivitas ini terkait degan bagaimana perusahaan memperoleh
dana dari pihak luar seperti pinjaman atau penjualan saham. Jensen (1986) dalam
Emil Rivantu (2010:15) menyatakan bahwa dengan adanya hutang dapat digunakan
untuk mengendalikan penggunaan free cash flow secara berlebihan oleh manajemen
sehingga mengindari investasi yang sia-sia. Investor memamfaatkan informasi
arus kas dari aktivitas pendanaan untuk menilai apakah perusahaan sudah
memamfaatkan sebaik-baiknya modal yang ada untuk membantu pelaksanaan kegiatan
operasional dan investasinya.
BAB
3
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Tempat,Waktu
dan Metode Penelitian
Untuk memperoleh data serta informasi yang
dibutuhkan dalam penelitian ini dilakukan dengan mengakses data dari Bursa Efek
Indonesia yang diambil dari situs http://www.idx.co.id.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2012 sampai dengan Juni 2012.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Menurut Djarwanto (1996) penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian
yang bertujuan untuk menguraikan atau menggambarkan tentang sifat–sifat
(karakteristik) dari suatu keadaan atau objek penelitian yang dilakukan melalui
pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta pengujian statistik.
3.1.1
Populasi dan Sampel
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel
dilakukan dengan menggunakan metode Purposive sampling yaitu suatu metode
pengambilan sampel yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu.
Beberapa
kriteria yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah:
1.
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menyampaikan
Laporan Keuangannya selama empat tahun
berturut-turut yaitu sejak tahun 2007-2010.
2.
Perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang otomotif dan komponennya serta
mempublikasikan laporan keuangannya secara
berturut-turut dari tahun 2007-2010.
3.
Perusahaan memiliki laba bersih secara berturut –turut periode tahun 2007-2010.
Berdasarkan
kriteria diatas, maka sampel yang terambil adalah sebagai berikut :
NO
|
KODE
|
NAMA
PERUSAHAAN
|
1
|
ASII
|
ASTRA INTERNASIONAL
|
2
|
AUTO
|
ASTRA
AUTO PART
|
3
|
BRAM
|
INDO
KORDSA
|
4
|
GDYR
|
GOODYEAR
INDONESIA
|
5
|
IMAS
|
INDO
MOBIL SUKSES INTERNATIONAL
|
6
|
INDS
|
INDOSPRING
|
7
|
LPIN
|
MULTI
PRIMA SEJAHTERA
|
8
|
MASA
|
MULTI
STRADA ARAH SARANA
|
9
|
NIPS
|
NIPRESS
|
10
|
SMSM
|
SELAMAT
SEMPURNA
|
3.1.2 Jenis,
Sumber Data yang Digunakan dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
adalah data yang biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan
dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini berasal dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD)
dan Laporan Keuangan Auditan yang di download dari situs Indonesia Stock Exchange
(www.idx.co.id). Dan beberapa situs lainnya seperti www.duniainvestasi.com ,
www.yahoofinance.com, www.sahamok.com dan lain- lain.
3.1.3 Metode
Analisis Data
Pengujian
hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan regresi linier berganda.
Regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara
variabel dependen dengan variabel-variabel independennya secara parsial maupun
simultan. Adapun persamaan regresi yang dikembangkan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Dimana:
VS = α + β1AK + β2LB + ε
|
VS = Volume
perdagangan saham i pada periode pengamatan t.
α = Konstanta.
β1-β2 =
Koefisien regresi
AK = Variabel
independen pertama yaitu arus kas
LB = Variabel
independen kedua yaitu laba bersih
ε = Tingkat
kesalahan pengganggu
DAFTAR
PUSTAKA
Abdul,
Hartatik dan Getut. 2012. Aplikasi SPSS dalam Saham. Jakarta: Penerbit
PT. Elex Media Komputindo.
Ariani,
Marisca Dwi. 2010. Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi dan Laba Bersih dalam
Memprediksi
Arus Kas Dimasa Mendatang (studi empiris pada perusahaan manufaktur di
Bursa
Efek Indonesia ). Skripsi. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Danlati,
Ninna. 2006. Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba
Kotor dan Size Perusahaan Terhadap Expected Return Saham. Skripsi. Padang:
Universitas
Andalas.
Falia,
Dina Ika. 2007. Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi Terhadap
Harga Saham(Study Empiris pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Jakarta).
Skripsi. Malang:Universitas Muhammadiyah.