Selasa, 26 November 2013

JURNAL PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2010)




                               PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE
DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2010)
Reny Dyah Retno M.
Denies Priantinah M.Si., Ak.


*Latar Belakang

Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka panjang yang seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya karena penilaian investor terhadap perusahaan dapat diamati melalui pergerakan harga saham perusahaan yang ditransaksikan di bursa untuk perusahaan yang sudah go public. Dalam proses memaksimalkan nilai perusahaan akan muncul konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham (pemilik perusahaan) yang sering disebut agency problem. Tidak jarang pihak manajemen yaitu manajer perusahaan mempunyai tujuan dan kepentingan lain yang bertentangan dengan tujuan utama perusahaan dan sering mengabaikan kepentingan pemegang saham. Perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham ini mengakibatkan timbulnya konflik yang biasa disebut agency conflict, hal tersebut terjadi karena manajer mengutamakan kepentingan pribadi, sebaliknya pemegang saham tidak menyukai kepentingan pribadi dari manajer karena apa yang dilakukan manajer tersebut akan menambah biaya bagi perusahaan sehingga menyebabkan penurunan keuntungan perusahaan dan berpengaruh terhadap harga saham sehingga menurunkan nilai perusahaan
(Jensen dan Meckling, 1976 dalam Wien Ika Permanasari, 2010: 1).

Menurut BPKP, latar belakang kebutuhan atas GCG, dari latar belakang praktis, dilihat dari pengalaman Amerika Serikat yang harus melakukan restrukturisasi corporate governance akibat market crash pada tahun 1929. Dari latar belakang akademis, kebutuhan GCG timbul berkaitan dengan principal-agency theory. Implementasi dari GCG diharapkan bermanfaat untuk menambah dan memaksimalkan nilai perusahaan. GCG diharapkan mampu mengusahakan keseimbangan antara berbagai kepentingan yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan secara menyeluruh. CSR merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan dalam memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan. Semakin banyak bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya, image perusahaan menjadi meningkat. Investor lebih berminat pada perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat karena semakin baiknya citra perusahaan, loyalitas konsumen semakin tinggi sehingga dalam waktu lama penjualan perusahaan akan membaik dan profitabilitas perusahaan juga meningkat. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat.

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah
1) Untuk mendapatkan bukti empiris apakah GCG mempengaruhi Nilai Perusahaan dengan variabel kontrol Ukuran Perusahaan dan Leverage pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2010.
2) Untuk mendapatkan bukti empiris apakah Pengungkapan CSR mempengaruhi Nilai Perusahaan dengan variabel kontrol Ukuran Perusahaan, Jenis Industri, Profitabilitas dan Leverage pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2010.
3) Untuk mendapatkan bukti empiris apakah GCG dan Pengungkapan CSR mempengaruhi Nilai Perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2010.

*Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan perusahaan publik yang terdaftar di BursaEfek Indonesia selama periode 2007-2010 yang termasuk dalam peringkat CGPI yang diberikan oleh IICG untuk tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010. Peneliti mulai menggunakan tahun 2007 sebagai tahun pengamatan karena peneliti ingin mengetahui pengaruh pengungkapan corporate social responsibility pada nilai perusahaan setelah dikeluarkannya Undang-Undang Penanaman Modal No. 25 Tahun 2007 dan Undang- Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling.



*Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1: Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan dengan variabel kontrol Ukuran Perusahaan dan Leverage pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010.
H2: Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaandengan variabel kontrol Ukuran Perusahaan,Jenis industri, Profitabilitas, dan Leverage pada perusahaan yang terdaftar di BursaEfek Indonesia periode 2007-2010.
H3: Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2007-2010.

*Teknik Variabel

a. Variabel Dependen
Menurut White et al. (2002) dalam Etty Murwaningsari (2009). Tobins’Q dapat dirumuskan
sebagai berikut:

Keterangan:  Q = EMV + D
                            EBV + D
                       
Q = Nilai Perusahaan
EMV = Nilai pasar ekuitas (Equity Market Value), yang diperoleh dari hasil perkalian
harga saham penutupan (closing price) akhir tahun dengan jumlah saham yang beredar pada akhir tahun.
EBV = Nilai buku dari ekuitas (Equity Book Value), yang diperoleh dari selisih totalaset perusahaan dengan total kewajiban.
D = Nilai buku dari total utang.



b. Variabel Independen

1) Variabel independen yang pertama dalam penelitian ini adalah Good Corporate GovernanceVariabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang telah dikembangkan oleh IndonesianInstitute of Corporate Governance (IICG) berupa Corporate Governance Perception Index(CGPI) yang diterbitkan di majalah SWA.

Dalam penelitian ini, setiap perusahaan akan diberikan skor sesuai dengan rating yang diperoleh dari CGPI, yaitu:
a) Sangat Terpercaya (85,00-100) dengan skor 3
b) Terpercaya (70,00-84,99) dengan skor 2
c) Cukup Terpercaya (55,00-69,99) dengan skor 1

2) Variabel independen yang pertama dalam penelitian ini adalah Good Corporate GovernanceVariabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat pengungkapan CSR pada Laporan Tahunan perusahaan yang dinyatakan dalam Corporate So cial Responsibility Index (CSRI) yang akan dinilai dengan membandingkan jumlah pengungkapan yang dilakukan perusahaan dengan jumlah pengungkapan yang disyaratkan GRI meliputi 79 item pengungkapan yang meliputi tema: economic,environment, labour practices, human rights, society,dan product responsibility. Perhitungan Index Luas Pengungkapan CSR (CSRI) dirumuskan sebagai berikut :

CSRI  = Jumlah item yang diungkapkan
                                                                                  79
c. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel untuk melengkapi atau mengontrol hubungan kausalnya supaya lebih baik untuk mendapatkan model empiris yang lengkap dan lebih baik. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah:

1) Ukuran Perusahaan (Size)
Ukuran perusahaan dirumuskan sebagai berikut (Waryanto, 2010):
SIZE = log (nilai buku total aset)



2) Jenis Industri
Klasifikasi industri yang dipakai dalam penelitian menggunakan klasifikasi yang dikeluarkanoleh Bursa Efek Indonesia yang termuat dalam Fact Book yang terbagi dalam 9 sektor industri menurut Bursa Efek Indonesia adalah: 1) Agriculture2) Mining 3) Basic Industry and Chemicals 4)Miscellaneous Industry 5) Consumer Goods Industry6) Property, Real Estate and Building Construction7) Infrastructure, utilities & transportation8)Finance 9)Trade, Services & Investment.Klasifikasi yang terbagi dalam 9 kelompok jenis industri, kemudian akan diklasifikasikan lagi sesuai dengan data dalam penelitian, sehingga diperoleh klasifikasi sebagai berikut: 1) Mining 2) Consumer Goods Industry 3)Property,Real Estate and Building Construction 4) Infrastructure,utilities & transportation 5) Finance 6) Trade, Services & Investment 7) Miscellaneous Industry

3) Profitabilitas
Menurut Indah Sulistiyowati, dkk. (2010). Untuk mengukur profitabilitas digunakan beruparumus sebagai berikut:

ROA =  Laba bersih
             Total aktiva



4) Leverage
Mengacu pada penelitian Indah Sulistiyowati, dkk. (2010) diukur dengan rumus :
DER = Total Kewajiban
              Total Ekuitas

*Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi laporan keuangan, laporan keuangantahunan. Data tersebut diperoleh melalui situs BEIwww.idx.co.id dan website perusahaan. Data mengenai Corporate Governace diperoleh IndexCorporate Governance yang merupakan pengumuman hasil survey yang dilakukan oleh IndonesianInstitute for Corporate Governance (IICG), diperoleh dari majalah SWA.


*Teknik Analisis Data

v  Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif digunakan untuk mendeskripsi suatu data yang dilihat dari mean,median,maximum,minimum. Pengujian ini dilakukan untuk mempermudah memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.
v  Uji Asumsi Klasik
Ø  Uji Normalitas
Metode yang digunakan adalah dengan melihat distribusi normal probability plot yang memandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2011).
Ø  Uji Multikolinearitas
Ghozali (2011) menyatakan bahwa untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dalam suatu model regresi dapat dilakukan melalui:
a)      Nilai R2 yang dihasilkan olesh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi individual variable independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variable dependen. b) Menganalisis matriks korelasi variable independen, jika antara variable independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90) maka hal ini merupakan indikasi adanya Multikolonieritas. c) Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawanya Variance Inflantion Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance kurang dari 0.10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10. Apabila terhadap variable independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 10, dan nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada Multikolonieritas antara variable bebas dalam model regresi.
Ø  Uji Autokorelasi
Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW test) yang menggunakan titik kritis yaitu bawah (dL) dan batas atas (Du) (Ghozali, 2011:110-110).


Ø  Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan metode Glejser.


*Hasil dan Kesimpulan



Berdasarkan hasil perhitungan regresi secara keseluruhan, diperoleh hasil persamaan regresi
sebagai berikut :
Nilai Perusahaan = 0,895 + 0,536 GCG + 0,007CSRI - 0,030 Ukuran Perusahaan (size) - 0,074 Jenis Industri + 2,810 Profitabilitas - 0,028 Leverage.



*Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) GCG berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan dengan variabel kontrol Ukuran Perusahaan dan Leverage pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2010. Hal ini menunjukkan bahwa investor bersedia memberikan premium lebih kepada perusahaan yang memberikan transparansi atas pelaksanaan GCG dalam laporan tahunan mereka. Semakin tinggi tingkat implementasi GCG semakin tinggi nilai perusahaan yang ditunjukkan dengan tingginya harga saham perusahaan. Pada variabel kontrol berupa Ukuran Perusahaan dan Leverage, terbukti memiliki korelasi positif signifikan terhadap GCG. Hal ini dikarenakan perusahaan besar memiliki masalah keagenan lebih besar karena lebih sulit untuk dimonitor, sehingga diperlukan penerapan corporate governance yang baik, perusahaan kecil mempunyai kesempatan bertumbuh yang tinggi, sehingga membutuhkan dana eksternal dan membutuhkan penerapan corporate governance yang baik. Adanya korelasi antara Leverage terhadap GCG dikarenakan adanya corporate governance yang baik akan meminimalisasi konflik antara pihak-pihak yang berkepentingan di dalam perusahaanmengenai keputusan pendanaan dan hal-hal yang berhubungan dengan leverage perusahaan.
2) Pengungkapan CSR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan dengan variabel kontrol Ukuran Perusahaan, Jenis industri, Profitabilitas, dan Leverage pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2010. Hal ini dikarenakan kualitas Pengungkapan CSR dari tahun 2007-2010 masih rendah dan belum mengikuti standar GRI. Pada variabel kontrol Ukuran Perusahaan memiliki korelasi signifikan terhadap Pengungkapan CSR.
3) GCG dan Pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2010. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan corporategovernance yang baik dan pengungkapan CSR dapat meningkatkan reputasi perusahaan.




*Pendapat Saya :
Jurnal GCG ini membawa pengaruh positif terhadap Nilai perusahaan dengan variabel kontrol terhadap ukuran Perusahaan dan Leverage pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2010. Sehingga bisa membantu perusahaan untuk memberikan suatu kepercayaan kepada para investor untuk melakukan kerjasama dalam suatu investasi. Dan memungkinkan suatu implementasi terhadap GCG dapat berkembang pesat. Hal ini dapat menguntungkan bagi para investor tersebut. Dan Jurnal GCG ini hanya memakai 1 metode saja yaitu CSR. Dengan menerapkan metode corporate governance yang baik maka CSR pun dapat meningkatkan reputasi perusahaan tersebut.